Ibu dalam pandangan Islam adalah telaga suci dengan air yang mengalir
tanpa henti untuk anak-anaknya baik anak-anaknya ada didekapannya maupun
telah memiliki naungan lain, kecemasan-kecemasan dan perihal tentang
kegelisahan membuat telapak kaki seorang ibu menjadi syurga bagi
anak-anaknya. Allah berfirman :
"Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat
baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)"(QS. Al An'am 6:151)
Dari ayat di atas terselip makna ibu dan ayah yang selalu mendapat peran yang penting setelah Allah subhanahu wata'ala, perannya dan perihal untuk selalu mengasihi buah hati, makna ibu lainnya juga dijelaskan dalam hadist yakni :
Dari ayat di atas terselip makna ibu dan ayah yang selalu mendapat peran yang penting setelah Allah subhanahu wata'ala, perannya dan perihal untuk selalu mengasihi buah hati, makna ibu lainnya juga dijelaskan dalam hadist yakni :
"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Bahz bin hakim dari Bapaknya dari
Kakeknya ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa yang paling
aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, kemudian ibumu,
kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang terdekat, kemudian yang
terdekat." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seseorang minta seatu kelebihan (nikmat) kepada tuannya, namun
ia menolak meskipun yang diminta ada, maka pada hari kiamat kelak
nikmat yang ia tahan tadi akan dipanggilkan untuknya dalam wujud seekor
ular Aqra' (ganas)." Abu Dawud berkata, "Kata Al Aqra' adalah yang botak
kepalanya disebabkan oleh racun." (HR. Abu Dawud No. 4473 dan Tarmidzi NO. 1819) *)